Pesan Menyentuh Rasulullah kepada Umatnya tatkala Haji Wada

By. Walid Iqbal Istiardi - 17 May 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Rasulullah SAW menunaikan haji wada saat telah mencapai usia 63 tahun. Beliau menyampaikan pesan ini ketika berada di Padang Arafah.

Dalam momen itu, Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sîrah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar saja melaporkan sebanyak 114.000 umat Muslim dari Jazirah Arab dan sekitarnya turut serta menunaikan rukun Islam yang kelima itu.

Sementara Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Ar-Raḫîqul Makhtûm melaporkan jumlah jemaah haji sebanyak 124.000 atau 140.000.

Haji wada menandakan kebersamaan beliau dengan para sahabatnya dan kaum muslimin pada saat itu sudah tidak lama lagi. Sebab, tak lama setelah itu beliau berpulang menghadap Allah SWT.

Ini pesan yang sangat menyentuh dari Rasulullah SAW tatkala haji wada

 

Baca Juga : Ini Dia 10 Fakta Haji Rasulullah SAW yang Jarang Diketahui

 

Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan haji wada, beliau berpesan kepada para sahabatnya dan umat Islam. Pesan Rasulullah kepada umatnya ini sangat penting dan menyentuh perasaan bagi yang mendengarnya.

 

Rasulullah SAW menunaikan haji wada saat telah mencapai usia 63 tahun. Beliau menyampaikan pesan ini ketika berada di Padang Arafah.

Dalam momen itu, Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sîrah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar saja melaporkan sebanyak 114.000 umat Muslim dari Jazirah Arab dan sekitarnya turut serta menunaikan rukun Islam yang kelima itu.

Sementara Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Ar-Raḫîqul Makhtûm melaporkan jumlah jemaah haji sebanyak 124.000 atau 140.000.

Haji wada menandakan kebersamaan beliau dengan para sahabatnya dan kaum muslimin pada saat itu sudah tidak lama lagi. Sebab, tak lama setelah itu beliau berpulang menghadap Allah SWT.

 

Baca Juga : isah Pemuda Terlambat ke Majid, Malah Disanjung Rasulullah

 

Pentingnya Menjaga Tauhid dan Persatuan

Jemaah Haji Wukuf di Arafah

Menukil Republika, Haji Wada menandai perpisahan terakhir Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya sebelum wafatnya. Momen tersebut tidak hanya menjadi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, tetapi juga untuk merayakan kebersamaan, persaudaraan, dan pengabdian kepada Allah SWT.

“Nabi memasuki Kota Makkah pada hari Senin, 4 Dzulqaidah tahun 10 H dengan menghabiskan perjalanan selama delapan hari. Waktu tempuh perjalanan yang lebih lama dari biasanya ini menggambarkan betapa Rasulullah menikmati proses ibadah tersebut. Mengingat ini adalah momen haji pertama sekaligus terakhir baginya sebagaimana dituturkan sebagian sejarawan,” dikutip dari kitab karya Ibnu Katsir yang berjudul Al Kamil fit Tarikh, Rabu (24/04/2024).

Dalam khutbah pentingnya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan-pesan yang sangat berharga bagi umat Islam, "Wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu Maha Satu, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Jadikanlah persaudaraan di antara kalian sebagai tanda kehormatan yang paling mulia. Jadikanlah keberpihakan kepada agama Allah sebagai pedoman hidup yang paling utama."

 

Baca Juga : Rumah Nabi Muhammad SAW, Lokasi Sejarah yang Dihilangkan

 

Pentingnya Menjaga Hak Orang Lain

Masjid Namirah di padang Arafah

Dalam khutbahnya, Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya menjaga hak-hak satu sama lain, serta larangan untuk berbuat kerusakan dan kekerasan. Pesan-pesan ini mencerminkan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang.

Bagi para jamaah haji yang menghadiri Haji Wada, momen ini tidak hanya merupakan perjalanan spiritual yang mengesankan, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Islam dan meneguhkan komitmen mereka terhadap agama.

Dengan hati yang penuh ketulusan, mereka mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menunaikan ibadah dan menjalani hidup yang penuh dengan kebaikan dan kebajikan.

Saat mereka meninggalkan Mekkah setelah menyelesaikan ibadah haji, mereka membawa pulang tidak hanya kenangan indah, tetapi juga semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mewujudkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Haji Wada bukanlah akhir dari perjalanan spiritual, tetapi awal dari komitmen yang lebih besar untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dan memperjuangkan kebaikan dalam masyarakat. 

 

Baca Juga : Inilah 10 Nama Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp