Ini Dia Gaya Politik Ala Rasulullah SAW yang Patut Diteladani

By. Dewi Savitri - 31 Jan 2024

Bagikan:
img

batemuritour.com- Politik adalah bagian integral dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan dalam konteks agama, terutama pada masa awal-awal Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan teladan praktik politik yang menginspirasi. Berbagai kebijakan politik beliau bertujuan untuk kemaslahatan umat, dan bukan untuk kekuasaan pribadi. Dalam konteks ini, mari kita teladani gaya politik Nabi Muhammad SAW yang mencerminkan etika dan moral yang tinggi.

 

Baca Juga: Hukum Sewa Pohon Menurut Mazhab Syafii dalam Islam

 

1. Piagam Madinah sebagai Fondasi Politik Mulia

 

Salah satu pencapaian monumental Nabi Muhammad SAW dalam ranah politik adalah pembentukan Piagam Madinah setelah hijrah pada tahun 622 M. Dokumen ini bukan hanya menjadi kerangka dasar kehidupan masyarakat Muslim di Madinah, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan, toleransi, dan kerjasama antarumat beragama.

 

2. Musyawarah sebagai Landasan Keputusan Politik

 

Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya musyawarah dalam merumuskan keputusan politik. Contoh terkini adalah dalam keputusan menghadapi musuh pada Perang Uhud, di mana beliau mengajukan musyawarah dengan para sahabatnya. Ini menunjukkan bahwa kebijakan politik yang baik adalah hasil dari konsultasi bersama antara individu maupun kelompok.

 

3. Kemaslahatan Umat di Atas Kemaslahatan Pribadi

 

Salah satu ciri politik Nabi Muhammad SAW adalah kesadaran akan kemaslahatan umat di atas segalanya. Meskipun memiliki niat untuk merenovasi Ka'bah, beliau menahan diri karena khawatir akan menimbulkan perselisihan di tengah masyarakat Muslim yang masih baru dalam keislamannya. Ini menunjukkan bahwa keputusan politik beliau selalu diarahkan untuk kebaikan umat, bahkan jika itu berarti mengurungkan niatnya sendiri.

 

Baca Juga: 3 Kriteria Hakim Ideal dalam Islam, Umat Muslim Harus Tau!!

 

4. Penolakan Gratifikasi dan Keadilan Tanpa Pandang Bulu

 

Nabi Muhammad SAW menolak tawaran dari kaum musyrikin yang ingin memberikan imbalan dunia untuk menghentikan kegiatan dakwah dan kepemimpinannya. Sikap tegas beliau menunjukkan bahwa politik sejati tidak boleh terpengaruh oleh imbalan materi. Selain itu, dalam menangani kasus-kasus tertentu, seperti kasus ‘Abdullah bin Ubay bin Salul, Nabi SAW selalu memandang keadilan sebagai prinsip utama.

 

5. Tindakan Berdasarkan Keadilan dan Anti-Pengkhianatan

 

Politik Nabi Muhammad SAW selalu didasarkan pada prinsip keadilan, baik kepada kaum Muslimin maupun non-Muslim. Terlepas dari situasi sulit, beliau menjaga integritas dan menghindari pengkhianatan. Contoh konkret adalah dalam menanggapi situasi di Perang Hudaibiyah, di mana beliau tetap mematuhi perjanjian meski terdapat indikasi pengkhianatan.

 

Gaya politik Nabi Muhammad SAW memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita sebagai warga Indonesia. Keberanian dalam pengambilan keputusan, musyawarah sebagai fondasi kebijakan politik, fokus pada kemaslahatan umat, penolakan terhadap gratifikasi, keadilan tanpa pandang bulu, dan anti-pengkhianatan adalah prinsip-prinsip yang dapat kita teladani dalam berpolitik.

 

Baca Juga: Begini Hukum Pangkas Dahan Pohon Orang Lain yang Membahayakan

 

Sebagai umat Islam, kita diharapkan untuk mengambil inspirasi dari praktek politik Nabi Muhammad SAW sebagai panduan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan menerapkan nilai-nilai keadilan, kerjasama, dan keberanian dalam kebijakan politik, kita dapat membentuk masyarakat yang adil dan harmonis, sebagaimana dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp