Haji Wada: Ibadah Terakhir Nabi Muhammad SAW Sebelum Wafat

By. Ibnu Fikri Ghozali - 12 Feb 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Haji Wada, atau disebut juga Haji Perpisahan, merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam. Kata "wada" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perpisahan. Ini dianggap sebagai ibadah pertama dan terakhir yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat. Apa sebenarnya Haji Wada?

 

Baca juga: Menabung untuk Pergi Haji: Tips dan Kiat Khusus

 

Menurut penjelasan dalam buku "Dua Pedang Pembela Nabi SAW" karya Rizem Aizid, sekitar 90.000 jemaah haji dari berbagai wilayah mengikuti Haji Wada. Rasulullah SAW menyatakan niatnya untuk melaksanakan haji yang mabrur, dan ini menjadi panggilan bagi banyak umat Islam untuk turut serta.

 

Kisah di Balik Haji Wada

  1. Jumlah Jamaah Haji: Sebelum berangkat menuju Mekkah, Rasulullah SAW mempercayakan pemerintahan kota Madinah kepada Abu Dujanah As-Sa'idi atau Siba' bin Urfujah Al-Ghifari. Total jamaah haji yang mengikuti Haji Wada mencapai 114.000 orang.

  2. Pakaian Ihram: Sesampainya di Dzulhulaifah, Rasulullah SAW dan kaum muslimin mengganti pakaian mereka dengan pakaian ihram, terdiri dari sehelai izar (sarung) dan sehelai rida (kain tanpa jahitan di tengah). Inilah awal dari pakaian ihram yang menjadi identitas saat menjalankan ibadah haji.

  3. Khutbah Terakhir di Arafah: Saat tiba di Padang Arafah, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah terakhirnya di atas untanya. Khutbah ini dianggap sebagai momen perpisahan dan menjadi penyempurna ajaran Islam.

  4. Membaca Talbiyah: Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk membaca talbiyah, ungkapan penghormatan dan kesetiaan kepada Allah. Talbiyah menjadi simbol kesatuan di antara para jamaah haji.

 

Haji Wada menjadi peluang bagi Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan terakhirnya kepada umat Islam. Peristiwa ini mencakup momen-momen penting dalam sejarah Islam, seperti perintah membaca talbiyah, pengenalan pakaian ihram, dan khutbah terakhir di Arafah.

 

Haji Wada menggambarkan kesempurnaan ajaran Islam dan menjadi contoh bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah haji. Meskipun sejumlah perbedaan pendapat mengenai jumlah haji yang dilakukan oleh Rasulullah SAW setelah Haji Wada, namun haji ini tetap dianggap sebagai haji wajib yang dilaksanakan oleh Sang Rasul.

 

Baca juga: Umrah atau Haji: Mana yang Lebih Baik Didahulukan?

 

Sehingga, Haji Wada bukan hanya sebuah peristiwa bersejarah, melainkan juga puncak spiritualitas dan kesempurnaan ajaran Islam yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp