Perbedaan Antara Nabi dan Rasul dalam Islam

By. Ibnu Fikri Ghozali - 22 Feb 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, nabi dan rasul adalah manusia utusan Allah SWT yang dipilih dan diberi wahyu untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada umat manusia. Meskipun keduanya memiliki tugas utama menyampaikan pesan Allah, terdapat perbedaan penting antara mereka. Ayat Al-Qur'an dalam surat Al-Isra ayat 55 menyebutkan:

 

Baca juga: Amalan Setelah Sholat Maghrib dan Subuh: Menguatkan Koneksi dengan Allah

 

وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

"Sesungguhnya, Kami telah melebihkan sebagian nabi-nabi atas sebagian yang lain, dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (QS. Al-Isra: 55)

Untuk memahami perbedaan antara nabi dan rasul, mari eksplorasi beberapa poin kunci.

 

Perbedaan mendasar antara nabi dan rasul terletak pada proses penerimaan wahyu. Nabi menerima wahyu dari Allah SWT melalui berbagai cara, seperti melalui malaikat, ilham dari hati, atau mimpi yang baik. Mereka memperoleh petunjuk Allah untuk kebaikan pribadi dan umat mereka, namun tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada masyarakat.

 

Sementara itu, rasul menerima wahyu melalui malaikat Jibril dan memiliki kewajiban menyampaikan risalah Allah kepada umat manusia. Rasul berperan sebagai utusan ilahi yang membawa ajaran baru atau memperbaharui ajaran sebelumnya.

 

Secara bahasa, kata "nabi" berarti seseorang yang memberikan informasi bermanfaat berdasarkan pengetahuan atau prasangka yang kuat. Dalam konteks syariat, nabi adalah laki-laki yang menerima wahyu Allah melalui malaikat, ilham, atau mimpi yang baik. Meskipun mereka tidak diwajibkan menyampaikan pesan Allah kepada umat, tindakan mereka dianggap sebagai petunjuk hidup yang baik.

 

Baca juga: Ayyamul Bidh: Kesunnahan Berpuasa di Pertengahan Bulan Sya’ban

 

Rasul, dari segi bahasa, berarti utusan atau orang yang memperoleh perintah dari Dzat yang mengutus untuk menyampaikan risalah. Secara istilah, rasul adalah seseorang yang menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril dan diamanahkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umat manusia.

 

Nabi tidak diwajibkan menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Mereka dapat mempraktikkan ajaran yang diterima untuk kebaikan pribadi dan umat. Rasul, di sisi lain, memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah kepada umat manusia. Tugas mereka mencakup penyebaran ajaran tauhid, perbaikan moralitas, dan pembentukan masyarakat yang adil.

 

Menurut sejumlah hadits dan sumber Islam, jumlah nabi mencapai 120.000 orang, sedangkan jumlah rasul adalah 313 orang. Dari jumlah rasul tersebut, hanya 25 orang yang namanya disebutkan dalam Al-Qur'an. Nama-nama ini meliputi rasul-rasul utama seperti Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad SAW.

 

Mereka yang diberi gelar Ulul Azmi adalah nabi dan rasul yang memiliki keistimewaan tertentu, seperti kesabaran dan ketabahan dalam menyebarkan ajaran tauhid. Nabi dan rasul yang termasuk dalam kategori ini adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad SAW.

 

Baca juga: Menelusuri Etika dan Doa Saat Berkunjung ke Masjid Nabawi

 

Mengenal perbedaan antara nabi dan rasul memberikan pemahaman lebih mendalam tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam menyebarkan ajaran ilahi. Dengan menghormati peran keduanya, umat Islam dapat lebih baik menghayati dan mengamalkan petunjuk yang telah diberikan oleh Allah melalui utusan-Nya. Semoga pengetahuan ini membantu memperdalam keyakinan dan pemahaman kita terhadap ajaran Islam.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp