Perang Khandaq: Kemenangan Strategis Umat Islam dalam Mempertahankan Madinah

By. Ibnu Fikri Ghozali - 27 Feb 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Perang Khandaq, juga dikenal sebagai Pertempuran Parit, merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 5 Hijriah bulan Syawal. Penyebab perang ini bermula dari rasa dendam kaum Yahudi suku Bani Nadhir yang terusir oleh pasukan Islam dari Madinah. Mereka bersama kafir Quraisy Makkah bersekutu untuk memerangi kaum Muslimin di Madinah, memicu pertempuran besar yang melibatkan gabungan kekuatan 10.000 tentara melawan pasukan Muslim yang hanya berjumlah 3.000.

 

Baca juga: Persiapan Ramadhan di Masjid Nabawi: 8,5 Juta Takjil dan 2,5 Juta Botol Air Zamzam

 

Pecahnya Perang Khandaq dipicu oleh dendam suku Bani Nadhir yang terusir dan hasutan mereka kepada kafir Quraisy Makkah. Gabungan kekuatan besar ini menimbulkan ancaman serius bagi kaum Muslimin di Madinah. Untuk menghadapi perkiraan lonjakan jumlah jemaah dan pengunjung selama bulan Ramadhan, Otoritas Umum Perawatan Masjid Nabawi melakukan persiapan yang intensif, termasuk menyiapkan takjil dan air zamzam untuk berbuka puasa serta lokakarya untuk meningkatkan layanan kepada jemaah.

 

Dalam menghadapi ancaman ini, Rasulullah SAW mengambil keputusan brilian untuk membangun parit di sekeliling Kota Madinah. Nama "Khandaq" berasal dari kata parit, yang digali sebagai mekanisme pertahanan untuk mencegah pasukan musuh menerobos Kota Madinah. Strategi ini diilhami oleh Salman Al Farisi RA, yang membawa konsep pembangunan parit dari Persia, kampung halamannya.

 

Salman Al Farisi RA, dengan pengalaman dari Persia, mengusulkan ide pembangunan parit sebagai bentuk pertahanan yang tidak dikenal dalam strategi perang orang Arab. Meskipun orang Arab biasanya menggunakan teknik gerilya, Salman RA membuktikan keberhasilan konsep parit dalam pertahanan. Rasulullah SAW menyepakati usulan Salman dan menetapkan bahwa setiap sepuluh pasukan Muslim harus menggali parit sepanjang 40 meter. Hasilnya, parit sepanjang 5.544 meter berhasil dibangun dalam waktu enam hingga sepuluh hari.

 

Baca juga: Kejujuran Menurut Ali bin Abi Thalib RA

 

Pertempuran ini juga melibatkan peran penting Ali bin Abi Thalib RA. Meskipun awalnya Rasulullah SAW tidak ingin menugaskan Ali untuk menghadapi Amr bin Abdi Wudd, Ali RA bersikeras dan berhasil memenangkan pertarungan melawan Amr. Kemenangan ini menjadi titik puncak yang membuat pasukan musuh mundur dari lokasi perang.

 

Selama tiga hari, Rasulullah SAW bermunajat kepada Allah, dan turunlah ayat dalam surah Al Ahzab ayat 9. Doa dan munajat Rasulullah menjadi kunci kemenangan ilahi. Allah mengirimkan bantuan-Nya dalam bentuk tentara malaikat dan angin kencang yang menggusur perkemahan musuh, membuat mereka lari tergopoh-gopoh.

 

Perang Khandaq bukan hanya sebuah pertempuran strategis, tetapi juga cerminan kekuatan doa dan keimanan Rasulullah SAW. Strategi pertahanan dengan pembangunan parit, kepemimpinan Ali bin Abi Thalib RA, dan doa Rasulullah menjadi faktor utama dalam kemenangan kaum Muslimin. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya kebijaksanaan, ketahanan, dan ketaatan kepada Allah dalam menghadapi tantangan hidup. Kemenangan dalam Perang Khandaq menjadi bukti nyata bahwa pertolongan Allah selalu datang kepada hamba-Nya yang beriman dan bertawakal.

 

Baca juga: Kata-Kata dan Doa yang Diucapkan Setelah Mendapat Musibah dalam Islam









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp