Jumrah Aqobah Dimaknai Untuk Menyingkirkan Sifat Fir’aun Pada Jemaah Haji dan Umrah

By. Miftahul Jannah - 18 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Jumrah aqobah adalah salah satu ritual yang dilakukan dalam rangkaian ibadah haji. Lebih dari sekadar tindakan melempar, ritual ini memiliki makna yang dalam, salah satunya adalah untuk membersihkan diri dari sifat-sifat negatif, seperti yang dimiliki oleh Fir’aun dalam sejarah Islam.

 

Baca Juga : Jumrah Ula Dimaknai Untuk Membuang Sifat Qarun Pada Jemaah Haji dan Umrah

 

Jumrah Aqobah merupakan praktik melempar jumrah besar. Praktik ini dilakukan di Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah.

 

Jumrah aqobah di maknai dengan sifat fir’aun

 

Fir’aun adalah seorang penguasa yang terkenal dalam sejarah Islam karena, zalim, angkuh, sombong dan kedurhakaannya terhadap Allah. Dia adalah Raja Mesir pada masa Nabi Musa yang menolak untuk mempercayai ajaran Allah SWT dan memusuhi Nabi Musa serta umatnya.

 

Dalam praktik jumrah wustha, diharapkan jemaah dapat membuang sifat fir’aun. Beberapa di antaranya adalah:

 

a. Sifat Kesombongan dan Kedurhakaan

 

Firaun dikenal karena kesombongannya yang berlebihan dan kedurhakaannya terhadap Allah SWT. Dia mengklaim sebagai tuhan dan menolak untuk tunduk kepada ajaran agama islam yang benar.

 

b. Kemusyrikan

 

Baca Juga : Jumrah Wustha Dimaknai Untuk Menghapus Sifat Bal'am Pada Jemaah Haji dan Umrah

 

Firaun mempraktikkan kemusyrikan dengan menganggap dirinya sebagai tuhan dan memaksa rakyatnya untuk menyembahnya. Dia menolak konsep satu Tuhan yang diajarkan oleh Nabi Musa untuk menyembah hanya kepada Allah SWT.

 

c. Sifat Mendustakan Agama

 

Meskipun dihadapkan dengan bukti-bukti kebenaran dari Allah SWT, Firaun tetap mendustakan agama dan menolak untuk percaya kepada-Nya. Dia lebih memilih untuk mengikuti hawa nafsunya sendiri daripada mengikuti petunjuk Allah.

 

d. Sifat Dzalim

 

Firaun dikenal karena kezalimannya terhadap rakyatnya. Ketegaan tersebut daam hal kekerasan seperti memukul, memenjarakan, dan membunuh.

 

e. Sifat Menumpuk-numpuk

 

Firaun adalah pemimpin yang gemar menumpuk kekayaan dan kekuasaan untuk dirinya sendiri, ia menganggap semuanya dapat dibeli dengan uang yang dimilikinya. Dengan hal tersebut, fir’aun meminta ampun hanya ketika sedang dilanda musibah seperti sakit, namun ketika sembuh akan melupakan apa yang telah ia minta kepada Allah swt.

 

Baca Juga : Haji Mabrur: Ketahui Pengertian, Syarat, dan Ciri-cirinya

 

Dalam konteks ibadah haji, Jumrah Aqobah mengingatkan jemaah haji untuk menjauhi sifat-sifat negatif seperti yang dimiliki oleh Firaun. Ritual ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari kesombongan, kedurhakaan, dan ketidakpercayaan kepada Allah. Dengan melempar jumrah besar, jemaah haji diharapkan dapat melangkah lebih dekat menuju kesucian dan ketaatan kepada Allah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp