Masjid Qiblatain Saksi Peralihan Kiblat

By. Miftahul Jannah - 20 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Masjid Qiblatain merupakan salah satu tempat bersejarah bagi umat muslim karena memiliki makna penting dalam Islam khususnya dalam ibadah. Masjid Qiblatain terletak di Quba, tepatnya di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid Qiblatain mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Masjid ini terletak sekitar 7 kilometer dari Masjib Nabawi di Madinah.

 

Baca Juga : Sejarah Kubah Hijau, Atap Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi

 

Perpindahan arah kiblat didasari oleh Pandangan Nabi Muhammad jika Baitul Maqdis merupakan kiblat orang-orang Yahudi. Nabi pun meminta kepada malaikat Jibril untuk menyampaikan maksudnya kepada Allah SWTagar arah kiblat diganti ke arah Ka’bah.

 

“Wahai Jibril, aku lebih senang jika Allah memalingkanku dari kiblat orang Yahudi. Aku tidak menyukai arah kiblat mereka,” pinta Rasulullah. Jibril menjawab, “Aku pun hamba sepertimu. Akan saya mintakan hal itu untukmu.”

 

Sembari menunggu hasil perubahan kiblat yang dilakukan oleh Jibril, Rasulullah menengadahkan wajahnya ke arah langit, menanti Jibril membawa jawaban setelah menemui Rabb-nya. Jibril kemudian turun dengan membawa wahyu yang memerintahkan agar arah kiblat diganti ke arah Ka’bah. Permintaan Nabi Muhammad saw dikabulkan. Wahyu itu adalah ayat berikut:

 

 قَدۡ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِي ٱلسَّمَآءِۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةٗ تَرۡضَىٰهَاۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِۚ وَحَيۡثُ مَا كُنتُمۡ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ شَطۡرَهُۥۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ لَيَعۡلَمُونَ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّهِمۡۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُونَ  

 

Baca Juga : 8 Situs Ziarah Jemaah Haji di Makkah yang Punya Banyak Sejarah

 

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.(QS. Al-Baqarah [2]: 144)

 

Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rajab tahun 2 Hijriyah saat Rasulullah sedang melaksanakan shalat dzuhur dan mengimami para jamaah di Masjid Bani Salamah. Dua rakaat pertama shalat dzuhur masih menghadap Baitul Maqdis (Palestina), sampai akhirnya malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat. Wahyu datang ketika Rasulullah baru saja menyelesaikan rakaat kedua.

 

Begitu menerima wahyu ini, Rasul langsung berpindah 180 derajat, diikuti oleh semua jamaah melanjutkan shalat dzuhur menghadap Masjidil Haram. Yang awalnya menghadap Baitul Maqdis dengan tetap melanjutkan rakaat ke dua bersama makmum (pengikut shalat), sejak saat itu, kiblat dari umat Islam berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina (menghadap ke utara dari Madinah), menuju Masjidil Haram (menghadap arah selatan dari Madinah). Masjid Bani Salamah akhirnya pun dikenal sebagai Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat.­­­

 

Baca Juga : Menunaikan Ibadah Umrah Sebelum Berhaji

 

Dalam kesimpulan, Masjid Qiblatain adalah tempat bersejarah yang menandai perubahan arah kiblat dalam ibadah shalat dalam Islam. Peristiwa ini mengilhami umat Islam untuk tetap mengutamakan ketaatan kepada perintah Allah dalam segala situasi. Masjid ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang besar, tetapi juga menjadi tempat ziarah yang penting bagi umat Islam yang mengunjungi Madinah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp