Solusi Sulit Mencium Hajar Aswad Namun Tetap Mendapatkan Sunnah Dan Keberkahan

By. Miftahul Jannah - 05 Apr 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Mencium Hajar Aswad merupakan sebuah amalan yang sangat dianjurkan dalam ritual thawaf di Masjidil Haram. Praktek ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri, sebagaimana yang diriwayatkan oleh dua guru besar ulama hadits, al-Bukhari dan Muslim. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, beliau menyaksikan Rasulullah SAW mencium Hajar Aswad.

 

Baca Juga : Adab Mencium Hajar Aswad

 

 عن ابن عمر أنه رأى رسول الله صلي الله عليه وسلم قبله

 

“Dari Ibnu Umar bahwa beliau melihat Rasulullah SAW mencium hajar aswad,(HR. al-Bukhari dan Muslim).

 

Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah dari Ibnu Abbas, hajar aswad adalah batu intan permata dari surga, dulu berwarna sangat putih tapi kemudian menjadi hitam karena dosa-dosa yang dilakukan oleh umat manusia. Disebutkan dalam sebuah riwayat:

 

 روي ابن خزيمة عن ابن عباس رضي الله عنهما أن الحجر الأسود ياقوتة من يواقيت الجنة أشد بياضا من اللبن وإنما سودته خطاي ابن آدم ولولا ذلك ما مسه ذوعمة إلا برئ

 

“Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallahu anh bahwa sesungguhnya hajar aswad merupakan salah satu batu intan permata dari beberapa intan permata di surga, berwarna sangat putih, lebih putih dari susu, hanya saja dosa-dosa manusia menjadikannya hitam. Andai saja tidak terjadi hal itu, maka tak seorangpun yang sakit ketika menyentuhnya kecuali ia akan sembuh,(HR. Ibnu Khuzaimah).

 

Lalu bagaimana dengan mereka yang menemukan kesulitan untuk mencium atau istilam hajar aswad karena kondisi fisik, faktor usia, atau karena kepadatan dan sesak penuhnya jamaah haji lainnya?

 

Baca Juga : Hajar Aswad: Batu Suci yang Menyimpan Keagungan


Sayyid Bakri Syatha dalam Kitab I’anatut Thalibinnya menyampaikan solusi permasalahan tersebut

 

فإن عجز عن التقبيل استلم بيده اليمنى، فإن عجز عنه فباليسرى، فإن عجز عن استلامه استلمه بنحو عود ثم قبل ما استلم به، فإن عجز عن استلامه أشار إليه بيده أو بشئ فيها ثم قبل ما أشار به.

 

Artinya; “Jika tidak mampu mencium (hajar aswad) maka beristilam dengan tangan kanannya, jika tak mampu dengan tangan kirinya, jika tidak mampu istilam dengan tangan, maka istilam dengan kayu kemudian mencium kayu yang digunakan istilam tersebut.

 

Menurut beliau, mencium dan istilam hajar aswad itu disunnahkan bagi jamaah haji yang memungkinkan atau mampu untuk melaksanakan keduanya. Adapun jamaah haji yang tidak mungkin mencium hajar aswad, boleh menyentuhnya (istilam) dengan tangan kanan. Kalau tidak memungkinkan, jamaah haji tersebut boleh menyentuhnya dengan tangan kiri. Kalau tidak memungkinkan istilam dengan tangan, maka boleh menggunakan kayu atau sejenisnya untuk menyentuh hajar aswad, lalu ia mencium kayu tersebut pada bagian yang tersentuh hajar aswad. Tetapi kalau juga tidak bisa istilam, maka jamaah haji tersebut boleh memberi isyarat istilam dengan tangan atau benda lain lalu mencium tangan yang mengisyaratkan pada hajar aswad. 

 

Baca Juga : Hukum Mencium Hajar Aswad bagi Umat Muslim

 

Mencium Hajar Aswad adalah sunnah yang mulia dalam ibadah thawaf di Masjidil Haram. Meskipun demikian, Islam memberikan kelonggaran bagi mereka yang tidak mampu melakukannya karena berbagai alasan. Penting untuk diingat bahwa yang terpenting dalam ibadah adalah niat yang tulus dan kesungguhan dalam menjalankannya. Semoga dengan pemahaman ini, umat Muslim dapat menjalankan ibadah tawaf dengan lebih khusyuk dan berkah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp