Jadwal Hari Lebaran Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

By. Walid Iqbal Istiardi - 04 Apr 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri menjadi hari kemenangan umat Islam setelah berpuasa sebulan penuh. Lebaran biasa digunakan sebagai momen bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Lebaran jatuh pada 1 Syawal dalam kalender Hijriah. Metode penetapan awal bulan Kamariah di Indonesia antara pemerintah dan organisasi Islam--seperti Muhammadiyah--berbeda, sehingga terkadang awal bulan tak serentak.

 

Baca Juga : Pengeluaran Persiapkan Menjelang Lebaran


Sejarah Lebaran


Lebaran adalah istilah yang sering dipakai masyarakat Indonesia dalam menyebut Hari Raya Idul Fitri. Mengutip buku Etos Diaspora Muslim Indonesia karya Muhammad Shokeh, Lebaran berasal dari akar kata lebar dalam bahasa Jawa yang berarti selesai. Selesai di sini berarti pelaksanaan ibadah puasa wajib pada bulan Ramadan telah selesai.

Menurut sejarah sebagaimana diceritakan dalam buku Stimulant Langit saat Idul Fitri karya Nurul Hikmah dkk, perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri oleh umat Islam pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriah. Waktu tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan kaum muslim.

Meski jumlah pasukan kaum muslim pada Perang Badar jauh lebih sedikit dibanding pasukan kafir, ternyata Allah SWT memberi ganjaran yang luar biasa indah dan berkah, yaitu Idul Fitri.

 

Baca Juga : Kapolri Imbau Mudik Lebaran 2024 Lebih Awal



Hari Lebaran 2024 Versi Pemerintah


Pemerintah akan menetapkan hari Lebaran 2024 usai menggelar sidang isbat awal Syawal. Hal ini sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Sidang isbat ini akan membahas hasil hisab dan rukyat. Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Kamaruddin Amin mengatakan sidang isbat awal Syawal akan digelar pada Selasa, 9 April 2024.

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," kata Kamaruddin dalam keterangannya, Selasa (2/4/2024).

Maka dari itu, hari Lebaran 2024 versi pemerintah baru akan ditetapkan setelah sidang isbat. Adapun berdasarkan awal Ramadan yang jatuh pada 12 Maret 2024, Lebaran 2024 akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024 jika Ramadan berlangsung selama 29 hari atau jatuh pada Kamis, 11 April 2024 jika genap 30 hari (istikmal).

 

Baca Juga : 10 Cara Meminta Maaf Saat Lebaran



Hari Lebaran 2024 Versi NU


Nahdlatul Ulama (NU) juga belum menetapkan hari Lebaran 2024. Penetapan Lebaran NU biasanya dilakukan menunggu keputusan sidang isbat yang digelar oleh Kemenag RI pada 29 Ramadan, karena NU menggunakan metode rukyatul hilal yang sama dengan pemerintah.

Maka dari itu, sama seperti pemerintah, Lebaran 2024 versi NU akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024 jika Ramadan berlangsung selama 29 hari atau jatuh pada Kamis, 11 April 2024 jika genap 30 hari (istikmal).

 

Baca Juga : Keutamaan Menghidupkan Malam Idul Fitri



Hari Lebaran 2024 Versi Muhammadiyah


Berbeda dengan pemerintah dan NU, Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran 2024 jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Ketetapan ini termuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 Hijriah.

"Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024 M," demikian tercantum pada maklumat tertanggal 12 Januari 2024 tersebut.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal dalam menentukan Lebaran dan awal bulan Kamariah lainnya.

 

Baca Juga : Tradisi Usai Shalat Ied, Makan Bersama di Mushola


Prediksi: Lebaran Hari Rabu, 10 April 2024
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi seluruh Indonesia akan serentak merayakan Lebaran 2024 atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H pada Rabu, 10 April 2024.

Ini karena posisi hilal pada akhir Ramadan atau 29 Ramadan 1445 H di seluruh wilayah Indonesia sudah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dengan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Jadi tanggal 9 April, Magribnya sudah masuk 1 Syawal, jadi orang-orang sudah mulai bertakbir," katanya dalam agenda diskusi media bertajuk Kriteria Baru MABIMS dalam Penentuan Awal Ramadan di kantor BRIN, Jumat (8/3/2024) lalu.

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp