Ibnu 'Athoillah as-Sakandary- Semangat yang Menggebu-gebu Tidak Penah Mengubah Takdir !

By. Siti Rahmawati - 05 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hampir setiap orang menginginkan kemauannya terwujud baik itu kemauan baik maupun kemauan buruk. Hanya saja ada kemauan tertentu yang dapat terwujud dengan syarat-syarat tertentu. Di sini hukum kausalitas berlaku.

 

Tetapi ada juga kemauan orang-orang tertentu yang terwujud tanpa bergantung pada syarat apapun. Meski demikian, kemauan yang terwujud itu tak mungkin bersalahan dengan takdir Allah SWT sebagai tampak pada hikmah berikut ini.
 

Syeikh Ibnu Athaillah dalam kitabnya menjelaskan bahwasannya, rasa semangat yang menggebu-gebu dalam bekerja dan berusaha, sehingga melampaui batas kewajaran, tetap tidak akan mampu mengubah takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

 

"Semangat yang menggebu-gebu tidak akan mampu menembus dinding- dinding takdir."

 

 

Baca juga : 

 

 

Kalau mau dipetakan, kemauan manusia terdiri atas tiga macam:

 

Pertama, ada kemauan yang tinggal kemauan tanpa upaya dan tanpa hasil. Kemauan seperti ini kerap kali kita dapati melekat pada banyak orang di sekitar kita terutama pada kebaikan sehingga kita sering mendengar orang mengatakan, ‘Saya sebenarnya ingin sekali menghadiri majelis taklim, menuntut ilmu,’ tanpa ada upaya riil.

Kedua, kemauan kuat yang diiringi usaha nyata dengan atau tanpa hasil. Ini kita temukan pada pegawai kantoran, petani, nelayan, pemulung, pengusaha, dan seterusnya.

Ketiga, kemauan kuat tanpa upaya, tetapi membawa hasil. Kemauan seperti ini jarang kita temukan karena kemauan seperti ini hanya dimiliki oleh para rasul, wali Allah, dan para wali setan seperti penyihir dan lain sebagainya.

 

 

Selanjutnya tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha semampunya, sedangkan masalah hasil adalah ketentuanNya. Semua ketetapan-Nya adalah yang terbaik bagi hambaNya. Terkadang, kita merasa sesuatu itu baik bagi kita, padahal menurut-Nya tidak demikian. 

 

Dan, terkadang kita merasa sesuatu itu buruk, padahal menurut-Nya adalah baik. Oleh karena itu, kita berdoa memohon yang terbaik bagi kita di dunia dan akhirat kelak. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

 

 وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
 

" . . . Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan, boleh jadi (pula) kamu menyukai  sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu,- Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. "

 (QS. al-Baqarah [2]: 216).

 

Semua ini bukan berarti kita hanyaberpangku cangan dan tidak mau berusaha sama sekali. Tetapi, intinya, ketika kita sudah mengerahkan semua kemampuan memberontak dan dan berusaha keras maka hendaknya kita bertawakkal. Allah Swt. lebih tahu terhadap yang lebih baik bagi hamba-Nya. Dan, kita tidak layak memberoncak dan membantah sesuatu yang diinginkan-Nya.

 

 

Baca juga:

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com

 

 

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp