Destinasi Ziarah Walisongo, Beserta Tempat dan Alamatnya

By. Darma Taujiharrahman - 03 Mar 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Hai sobat Annabil tour, buat kalian yang ingin taun informasi seputar wisata religius di sekitar pulau Jawa, yuk bisa simak berbagai informasi yang kami sediakan di laman tips kami.

 

Ziarah, merupakan salah satu perjalanan wisata dengan tema religius yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Perjalanan wisata ini bertujuan untuk mengetahui situs-situs budaya dan napak tilas perjuangan para pendakwah dan penyiar agama Islam khususnya di pulau Jawa.

 

Wisata ini juga memiliki arti penghormatan atas jasa jariyah yang telah diajarkan kepada seluruh murid-muridnya dari generasi ke generasi.

 

Berikut ini beberapa destinasi wisata religius Walisongo yang dapat dikunjungi di wilayah pulau Jawa mulai dari Barat hingga Timur, yuk simak berikut ini.

 

Baca juga: 7 Destinasi Wisata Religi Banten, Nomor 6 Situs Langka

 

Walisongo

Keberhasilan penyebaran Islam di Jawa tidak lepas dari peran Ulama Sufi yang tergabung dengan Wali Songo. Wali sendiri berarti pembela, teman dekat, dan pemimpin. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT (Waliyullah). Sedangkan kata Songo (Jawa) berarti sembilan. Jadi secara umum Wali Songo berarti sembilan Wali yang dekat dengan Allah SWT.

Wali Songo di Nusantara dikenal sebagai sembilan tokoh penyebar agama Islam yang paling populer. Mereka adalah catatan sejarah penting bagaimana perjuangan para wali, terutama para leluhur kita berjuang dengan semangat dan pengorbanan saat menegakkan syiar agama Islam di Indonesia. Mereka menyebarkan agama Islam di Nusantara pada sekitar abad 14.

 

Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon)

Sunan Gunung Jati memiliki nama asli yaitu Syarif Hidayatullah yang lahir pada tahun 1448. Orang tua Sunan Gunung Jati adalah Raja Abdullah (Syarif Abdullah) dengan ibunya bernama Rara Santang yang merupakan putri Prabu Siliwangi asal Pajajaran dengan gelar Syarifah Mudaim.

 

Di Cirebon, Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Ratu Pakungwati yang merupakan putri Pangeran Cakrabuana, penguasa Cirebon. Setelah Pangeran Cakrabuana wafat kemudian kekuasaan atas negeri Cirebon diserahkan kepada menantunya yaitu Sunan Gunung Jati.

 

Makam Sunan Kalijaga (Demak)

Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1400-an dari keluarga bangsawan Tuban, yakni dari seorang bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum. Kala itu, nama kecil Beliau adalah Raden Sahid (dalam beberapa literatur, dieja sebagai Raden Said). Berhubung Beliau ini adalah keturunan bangsawan, maka Beliau memiliki sejumlah nama, sebut saja ada Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, dan Raden Abdurrahman.

 

Terkait akan asal-usul Beliau, ternyata terdapat dua pendapat yang berbeda. Pendapat pertama mengatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab dan Jawa asli. Sementara pendapat lain yang didasarkan pada Babad Tanah Jawi, mengungkapkan bahwa Sunan Kalijaga adalah orang Arab. Bahkan jika dirunut akan silsilah dari kakeknya, Sunan Kalijaga masih memiliki silsilah dengan Abbad bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Rasulullah SAW.

 

Makam Sunan Kudus (Kudus)

Sunan Kudus menjadi salah satu anggota Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, tepatnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.

 

Beliau lahir di Kudus pada tahun 1400 Masehi. Sunan Kudus hidup di era kerajaan Hindu-Jawa sedang runtuh dan agama Islam baru mulai menyebar di daerah Jawa.

 

Sunan Kudus adalah anak dari Habib Utsman Haji atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ngudung. Ayahnya ini merupakan seorang menantu dari Sunan Ampel. Sedangkan ibunya bernama Syarifah Ruhul atau Dewi Ruhil, yang merupakan adik dari Sunan Bonang.

 

Menurut silsilah dari keluarga Sunan Kudus, beliau merupakan keturunan ke-10 lewat jalur Husein, yaitu putra dari pernikahan putri Nabi Muhammad, yakni Siti Fatimah, dengan Sayyidina Ali Ra.

 

Baca juga: 9 Rekomendasi Wisata Religius Cirebon, Nomor 8 Mengagumkan

 

Makam Sunan Muria (Kudus)

Berdasarkan buku Tasawuf Nusantara oleh Sri Mulyati, Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Ia memiliki nama asli Raden Umar Said. Kemudian ia menikah dengan Dewi Roroyono, putri dari seorang ulama Bernama Sunan Ngerang atau Ki Ageng Ngerang yang sangat disegani oleh masyarakat.

 

Disebutkan juga dalam buku tersebut bahwa ia memiliki kelebihan di antaranya ia termasuk wali yang sakti, kuat fisiknya. Bukti fisik Sunan Muria yang kuat bisa dilihat dari lokasi padepokannya yang terletak di atas gunung.

 

Adapun pendapat lain yang dikutip dari buku Wali Sanga oleh Masykur Ali, terdapat dua versi mengenai pendapat tentang asal-usul Raden Umar Said. Namun apabila diikuti arah keturunan keduanya, maka bertemu moyang dengan Sunan Kudus pada Syekh Jumadil Kubra.

 

Syekh Jumadil Kubra adalah putra dari Zainal Husain, putra Zainal Kubra, putra Zainal Alim, putra Zainal Abidin, putra Husain, putra Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.

 

Makam Sunan Drajat (Lamongan)

Biografi Sunan Drajat tentu sangat penting diketahui sebagai upaya untuk mengikuti hikmah dari kehidupannya, terutama cara-cara yang ia gunakan untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Bahkan garis keturunan (nasab) Sunan Drajat sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Mengutip dari laman Laduni, ia berada di urutan ke 24 dari garis keturunan Rasulullah SAW.

 

Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Ia merupakan putra bungsu dari Sunan Ampel sekaligus adik dari Sunan Bonang yang juga termasuk walisongo. Sunan Drajat memiliki nama kecil Raden Qasim. Ia merupakan putra dari Sunan Ampel dengan Nyi Ageng Manila.

 

Sunan Drajad dikenal sebagai tokoh Wali Songo yang mengembangkan dakwah Islam melalui pendidikan akhlak bagi masyarakat. Ia dikenal memiliki kepedulian yang tinggi terhadap nasib fakir miskin.

 

Ia menyebarkan agama Islam melalui aktivtas sosialnya dengan mendidik masyarakat agar memperhatikan nasib fakir miskin, mengutamakan kesejahteraan umat, memiliki empati, etos kerja keras, kedermawanan, pengentasan kemiskinan, solidaritas social dan gotong-royong.

 

Makam Sunan Bonang (Tuban)

Dakwah Sunan Bonang dimulai dari Kediri, Jawa Timur. Ia mendirikan langgar atau musala di tepi Sungai Brantas, tepatnya di Desa Singkal. Diceritakan, Sunan Bonang sempat mengislamkan Adipati Kediri, Arya Wiranatapada, dan putrinya. Usai dari Kediri, Sunan Bonang bertolak ke Demak, Jawa Tengah.

 

Oleh Raden Patah, pendiri sekaligus pemimpin pertama Kesultanan Demak, Sunan Bonang diminta untuk menjadi imam Masjid Demak. Ada satu lagi versi berbeda terkait penamaan Sunan Bonang yang disematkan kepada Raden Makdum Ibrahim selain dari kisah bahwa ia adalah penemu gamelan jenis bonang. Selama menjadi imam Masjid Demak, Raden Makdum Ibrahim tinggal di Desa Bonang. Versi kedua menyebut julukan Sunan Bonang disematkan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya tersebut.

 

Sunan Gresik (Gresik)

Rizem Azid menuliskan dalam buku Sejarah Islam Nusantara, bahwa Sunan Gresik juga dikenal dengan julukan Syekh Maghribi atau Maulana Maghribi. Julukan lainnya adalah Sunan Tandhes, Sunan Raja Wali, Wali Quthub, Mursyidur Aulia’ Wali Sanga, Sayyidul Auliya Wali Sanga, Ki Ageng Bantal, dan Maulana Makhdum Ibrahim I.

 


Karena dianggap sebagai wali pertama yang datang ke Jawa, maka Sunan Gresik dipandang sebagai wali paling senior di antara walisongo yang lainnya. Menurut sumber lisan dan cerita rakyat, beliau datang ke Nusantara dan mulai menyiarkan agama Islam dengan mendirikan masjid di Desa Pasucinan, Kecamatan Manyak.

 

Mengenal biografi Sunan Gresik, salah satu versi menyebutkan bahwa Sunan Gresik merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW. Beliau diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14 M.

 

Sunan Gresik masih memiliki ikatan bersaudara dengan Maulana Ishaq (ayah dari Sunan Giri), yakni seorang ulama yang terkenal di Samudra Pasai. Keduanya merupakan anak dari seorang ulama Persia yang bernama Maulana Jumadil Kubro, yang diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Zainal Abidin bin Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW.

 

Sunan Giri (Gresik)

Sunan Giri adalah salah seorang ulama Wali Songo, majelis penyebar dakwah Islam pertama di Jawa dalam sejarah Indonesia atau Nusantara, pada abad ke-14 Masehi seiring munculnya Kesultanan Demak dan menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit. Selain sebagai ulama dan pendakwah yang giat menyebarkan syiar Islam, Sunan Giri ternyata juga bertakhta sebagai seorang raja dengan Prabu Satmoto. Ia memerintah Kerajaan Giri Kedaton pada 1487-1506, berkedudukan di Gresik, Jawa Timur.

 

Sunan Giri punya banyak nama lain atau julukan, di antaranya adalah Joko Samudro, Raden Paku, dan Muhammad Ainul Yaqin. Sebelum menyebarkan Islam, ia berguru kepada Sunan Ampel di Pesantren Ampeldenta, Surabaya. Di pondok pesantren itu, keilmuan Sunan Giri ditempa. Kharismanya sebagai bangsawan juga kian kuat karena belajar dari Sunan Ampel yang saat itu juga berstatus sebagai penguasa Surabaya, anggota senior Wali Songo pula.

 

Sunan Ampel (Surabaya)

Sunan Ampel atau biasa disebut Raden Rahmat lahir pada tahun 1401 M di Kerajaan Champa, Kota Phan Thiết, Vietnam dan wafat pada tahun 1481 M. Dia merupakan salah satu bagian diantara Walisongo yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

 

Sunan Ampel tidak hanya terkenal sebagai pendakwah, dia juga dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Selain itu, karena anak dan menantunya yaitu Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Giri mengikuti jejak dakwahnya, dirinya disebut sebagai Bapak Para Wali.

 

Berdasarkan silsilahnya, Sunan Ampel merupakan putra dari Maulana Malik Ibrahim atau biasa dikenal Sunan Gresik. Beliau terkenal sebagai salah satu tokoh Walisongo tertua yang mengembangkan ajaran Islam di Pulau Jawa dan wilayah Nusantara lainnya.

 

Sekian sharing Annabil kali ini, bagi kalian yang informasi terbaru seputar wisata religus cukup kunjungi tips website kami di www.batemuritour.com

 

Baca juga: 5 Rekomendasi Pantai Gunungkidul, Destinasi Khas Yogyakarta



    Tags :






Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp