2 Cara Menentukan Awal Ramadhan Yang Harus Diketahui

By. Darma Taujiharrahman - 16 Mar 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Hai sobat Annabil!!! taukah kalian tentang bulan Ramadhan? Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang memiliki berjuta kemulian di dalamnya. Pada bulan ini juga diwajibkan melaksanakan ibadah puasa serta membayar zakat fitrah. Dan untuk mengetahui kapan bulan ini tiba, terdapat banyak metode yang perlu sobat Annabil Sekalian ketahui bersama. Yuk siimak penjelasan berikut ini

 

1. Rukyatul Hilal / Melihat Bulan Baru

 

Secara hukum asal, melihat hilal adalah salah satu teknik penentuan awal bulan baru khususnya pada bulan-bulan besar islam seperti Ramadhan ataupun pada bulan Qamariah lainnya. 

 

Menurut Jumhurul madzahib (mayoritas imam madzhab selain madzhab Syafi'iyyah) berpendapat bahwa pemerintah sebagai ulil amri diperbolehkan menjadikan ru'yatul hilal sebagai dasar penetapan awal bulan Qamariah, khususnya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah, seperti yang terjadi di Indonesia saat ini. Adapun dasar hukumnya antara lain adalah dalam menentukan awal Ramadhan telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim pada hadist Nabi SAW 

 

حدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

 

Artinya: Berpuasalah kalian pada saat kalian telah melihatnya (bulan), dan berbukalah kalian juga di saat telah melihatnya (hilal bulan Syawal) Dan apabila tertutup mendung bagi kalian maka genapkanlah bulan Sya'ban menjadi 30 hari. (HR. Bukhari: 1776 dan Imam Muslim 5/354)

 

Baca juga:  Beginilah 3 Sunnah Dalam Berpuasa

 

Hadist diatas menunjukan bahwa berdasarkan keterangan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, bahwa rukyatul hilal (melihat hilal) adalah tanda utama dalam menentukan awal bulan Qamariah. Namun tentu saja teknik ini sangat bergantung pada kondisi alam pada waktu setempat.

 

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW menawarkan solusi lain diluar metode rukyatul hilal yaitu dengan menggunakan penghitungan atau hisab. Yaitu dengan menyempurnakan bulan Sya'ban sebanyak 30 hari atau dalam istilah lain dapat disebut dengan istikmal.

 

Teknik rukyatul hilal juga dapat digunakan untuk menentukan akhir bulan Ramadhan, namun bila kondisi alam tidak dapat menunjukan adanya ketepatan maka dapat juga dilakukan istikmal. 

 

2. Hisab atau Istikmal

 

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa hisab atau istikmal memiliki peran solusi apabila metode awal tidak dapat dilakukan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Umar, Bahwa Rasulullah SAW bersabda "Jika kalian telah melihatnya (hilal Ramadahan), maka berpuasalah, dan jika kalian telah melihatnya (hilal Syawal), maka berbukalah (berhenti berpuasa). Dan apabila kalian terhalangi (untuk melihatnya), maka perirakanlah (hitungan)nya yaitu menjadi 30 hari" Muttafaq'alaih.

 

3. Ketentuan Penentu Rukyah dan Hisab

 

Berbagai kalangan masyarakat seringkali diperdebatkan dengan perbedaan pendapat tentang metodologi penenutan awal bulan Qomariah. Bagi mereka yang berlandas pada rukyah, akan memilih untuk mengikuti ketentuan awal bulan Qamariah yang ditetapkan oleh waliyul amr atau pemerintah setempat. Hal ini karena untuk bisa melihat hilal diperlukan berbagai upaya teknis serta metodologis keilmuan yang tidak setiap orang dapat melaksanakannya.

 

Sebagaimana dijelaskan pada riwayat, bahwa seseorang sahabat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas datang kepada Nabi SAW dan berkata, "sesungguhnya aku telah melihat hilal". Lalu Nabi bertanya a"Apakah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah?". Dia menjawab, "Ya". Beliau bertanya lagi "Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah?" Dia menjawab, "Ya". Kemudia Nabi berkata "Umumkanlah kepada orang-orang, wahai Bilal, agar mereka berpuasa besok".

 

Baca juga: Inilah 2 Kebohongan Yang Diperbolehkan

 

Dalam hal ini dijelaskan bahwa syarat utama kesaksian seseorang yang melihat hilal adalah berdasar pada syarat muslim dan telah bersumpah. Sehingga apabila dalam suatu negara telah dipimpin oleh pemerintah yang memenuhi kualifikasi tersebut maka hasil rukyahnya dapat digunakan sebagai dasar penenutan awal bulan Qamariah.

 

Berbeda dengan rukyatul hilal, metodologi hisab yang berdasar pada istikmal yaitu dengan memperkirakan jumlah hari sampai dengan 30 hari dapat dilakukan oleh masing-masing individu karena tatacaranya yang lebih mudah. Kasus ini sering terjadi bagi seorang muslim minoritas yang tinggal di negara mayoritas non-muslim atau negara yang pemerintahnya tidak memfasilitasi rukyatul hilal bulan Qamariyah. 

 

4. Manakah Yang Lebih Baik, Rukyah atau Hisab?

 

Dengan berdasar pada hukum asal, rukyah memiliki peran lebih utama dibandingkan dengan hisab ataupun istikmal. Namun teknis rukyah tentunya memiliki beberapa kelemahan yang seringkali menjadi suatu hambatan diantaranya:

1. Wujudul hilal, apakah hilal telah benar-benar muncul?

2. Imkanur-Rukyah, apakah hilal mungkin untuk dilihat? hal ini sangat bergantung pada kondisi alam

3. Rukyat Global, apakah hilal dapat dilihat secara global atau dapat dilihat di seluruh wilayah bumi?

 

Ketiga hal diatas seringkali menjadi hambatan penentuan awal bulan Qamariah, apalagi telah diketahui bahwa saat ini ajaran islam telah mendunia dan tidak tersentris pada satu titik wilayah yaitu Makkah ataupun Madinah.

 

Berdasarkan kendala ini, isi hadist yang semula menjelaskan bahwa metode hisab atau istikmal adalah opsi alternatif, dapat berubah peran menjadi opsi utama. Dan oleh karena itu berbagai kalangan umat muslim bagi mereka yang merasa mampu untuk melaksanakan pengelihatan hilal (rukyatul hilal) maka berdasarlah pada hasil tersebut, namun jika pada kalangan umat muslim merasa tidak mampu, maka berdasarlah pada hasil hisab ataupun istikmal.

 

Baca juga: Inilah 4 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Ghibah

 

 Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp