Sejarah Masjid Bir Ali, Miqat Makani Jemaah Haji dari Madinah

By. Dewi Savitri - 21 Mar 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com- Hai sobat Annabil!!! Berikut informasi tentang Masjid cantik Bir Ali yang menjadi salah satu miqat makani jemaah haji Indonesia. Yuk cari tau lebih dalam tentang sejarah singkat masjid Bir Ali dengan baca informasi dibawah ini.

 

Baca Juga: Ini adalah Lokasi Miqat Jemaah Haji Indonesia

 

Bir Ali menjadi salah satu miqat makani yang merupakan tempat umat muslim untuk memulai kegiatan ibadah haji atau umrah. Miqat merupakan batas waktu dan tempat bagi dimulainya ibadah haji dan umrah. Setelah berihram dan melewati batas miqat, Jemaah akan terikat pada berbagai aturan ihram yang apabila dilanggar maka jemaah wajib membayar dam. Pembayaran dam dilakukan bisa dengan dua cara, yaitu menyembelih seekor kambing atau membayar fidyah.

 

Masjid Bir Ali berjarak 11 kilometer dari Masjid Nabawi, Madinah. Nama Bir Ali diberikan saat Ali bin Abi Thalib menggali banyak sumur di masjid ini. Dari situlah nama Bir Ali diambil dan menjadi nama masjid ini. Bir memiliki arti sumur dengan bentuk jamak, sedangkan Ali merupakan tokoh yang menggali sumur tersebut. Saat ini, sumur tersebut tertutup oleh masjid dan bangunan-bangunan disekitar masjid Bir Ali.

 

Baca Juga: Raudah Taman Surga yang Mustajab

 

Masjid Bir Ali seakan menjadi tempat favorit jemaah. Selain karena memiliki desain yang cantik, suasana rindang di masjid ini juga menjadi salah satu alasannya. Masjid Bir Ali memiliki menara setinggi 64 meter yang tampak indah dibalik rindangnya pepohonan dibawah sebuah lembah. Lembah ini merupakan lembah dimana masjid Bir Ali berdiri.

 

Masjid Bir Ali dikenal dengan banyak nama salah satunya adalah Masjid Syajarah yang berarti pohon. Disebut demikian karena masjid ini dibangun di tempat dimana Nabi Muhammad SAW pernah berteduh dibawah sebuah pohon (sejenis pohon akasia). Beberapa orang juga menyebut masjid ini dengan sebutan Masjid Dzul Hulaifah karena masjid ini terletak di distrik Dzul Hulaifah.

 

Menurut sejarah, masjid Bir Ali mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Madinah Umar bin Abdul Aziz (87 H-93 H), kemudian oleh Zaini Zainuddin Al-Istidar pada tahun 861 H, selanjutnya pada masa Dinasti Usmaniah dari Turki dengan dibantu seorang muslim dari India pada tahun 1090 H, hingga terakhir oleh Raja Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia dari tahun 1981-2005 M. Masjid yang dulunya kecil kini sudah berubah menjadi masjid yang indah nan megah. Keseluruhan area masjid luasnya sekitar 9.000 meter persegi yang terdiri dari 26.000 meter persegi bangunan masjid dan 34.000 taman, lapangan parker, dan paviliun.

 

Baca Juga: Belajar Sejarah Masjid Qiblatain, Salah Satu Destinasi Umrah

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp