Kisah Mukjizat: Kelaparan Sahabat dan Karunia Allah

By. Ibnu Fikri Ghozali - 05 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Kisah ini menggambarkan bukti ketabahan dan kepercayaan sahabat terhadap Allah, sekaligus mukjizat Rasulullah SAW yang menunjukkan karunia Allah yang tak terhingga. Cerita ini memberikan inspirasi tentang keimanan, keberanian, dan kesabaran di tengah ujian dan cobaan.

 

Baca juga: Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah dalam Islam

 

Dua sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dengan perut diikat oleh batu menggambarkan situasi sulit yang mereka alami. Keadaan kelaparan yang mereka alami selama tiga hari berturut-turut menciptakan kondisi yang sulit dan mengharukan.

 

Namun, ketika mereka mengeluhkan kelaparan mereka kepada Rasulullah SAW, beliau dengan tegas menunjukkan bahwa beliau sendiri juga mengalami kelaparan yang sama atau bahkan lebih. Rasulullah SAW tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai teladan yang hidup sederhana dan bersama umatnya.

 

Jabir, salah satu sahabat yang melihat keadaan ini, memberikan solusi dengan menawarkan makanan yang dimilikinya. Meskipun jumlah makanan yang dimiliki Jabir tidak sebanding dengan jumlah orang yang diundang oleh Rasulullah SAW, namun Jabir dan istrinya tetap bersedia berbagi dengan sepenuh hati.

 

Baca juga: Kebaikan dan Dosa dalam Islam: Ajakan dan Balasannya

 

Ketika Rasulullah SAW membuka pintu rumah Jabir dan melihat makanan yang disiapkan, beliau langsung bersyukur kepada Allah dan memberikan doa. Allah memberikan keajaiban, dan makanan yang terbatas itu cukup untuk memberi makan ribuan orang. Ini adalah mukjizat Allah yang menunjukkan bahwa kekuasaan dan karunia-Nya tidak terbatas.

 

Peristiwa ini juga mengajarkan tentang pentingnya berbagi, keikhlasan dalam memberi, dan keajaiban karunia Allah. Walaupun jumlah makanan terbatas, dengan keberkahan dan keajaiban Allah, makanan itu mencukupi untuk memuaskan ratusan bahkan ribuan orang.

 

Cerita ini menegaskan bahwa keimanan, kepercayaan kepada Allah, dan sikap berbagi adalah nilai-nilai yang penting dalam Islam. Rasulullah SAW, dalam segala keadaan, tetap menunjukkan sikap rendah hati, ketabahan, dan kepercayaan penuh kepada Allah.

 

Baca juga: Niat dalam Ibadah: Makna dan Pentingnya

 

Semoga kisah ini menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk meningkatkan keimanan, keberanian dalam berbagi, serta kepercayaan kepada karunia dan keajaiban Allah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp