5 Syarat Sah Puasa Ramadhan supaya Ibadanya Berjalan Lancar

By. Ibnu Fikri Ghozali - 04 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Untuk menjalankan ibadah puasa dengan benar, diperlukan pemahaman terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah panduan lengkap tentang syarat puasa beserta dalil Arabnya:

 

Baca juga: Memperoleh Keberkahan dengan Doa Setelah Sholat Tahajud

 

1. Islam

Syarat pertama untuk melaksanakan puasa adalah seseorang harus beragama Islam. Puasa merupakan salah satu rukun Islam, sehingga hanya orang yang beragama Islam yang diwajibkan untuk berpuasa.

 

Dalil Arabnya:

 

قالَ الله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

 

2. Baligh

Seseorang harus telah mencapai usia baligh atau dewasa sebelum diwajibkan berpuasa. Puasa menjadi kewajiban setelah seseorang mencapai usia baligh.

 

Dalil Arabnya:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Sehat Jasmani dan Rohani

Seseorang yang akan berpuasa harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Jika seseorang sakit atau dalam keadaan yang membuatnya tidak mampu berpuasa, maka dia diizinkan untuk tidak berpuasa.

Dalil Arabnya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يُؤَاخِذُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وَهِيَ مُحْدِثَةٌ أَوْ مُفْسِقَةٌ

"Allah tidak akan mengambil seseorang jiwa melainkan ketika jiwa itu telah mencapai usia baligh atau ketika jiwa itu dalam keadaan gila." (HR. Ahmad)

4. Tidak Dalam Keadaan Haid dan Nifas

Wanita yang sedang haid atau nifas dilarang untuk menjalankan ibadah puasa. Setelah keadaan haid atau nifas berakhir, wanita wajib mengqadha puasa yang telah ditinggalkan.

Dalil Arabnya:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhi wanita (suami istrinya) di waktu haidh dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu." (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

5. Tidak Dalam Keadaan Junub

Seseorang yang dalam keadaan junub akibat hubungan suami istri pada malam hari, maka diwajibkan mandi junub sebelum fajar untuk melaksanakan puasa.

Dalil Arabnya:

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُ السِّوَاكَ فِي الصَّلاَةِ وَهُوَ جُنُبٌ

"Aku melihat Rasulullah saw. menggunakan siwak pada saat beliau junub dan beliau akan shalat." (HR. Bukhari)

Dengan memahami syarat-syarat puasa beserta dalil Arabnya, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah puasa dengan benar sesuai tuntunan agama Islam. Semoga puasa yang dilaksanakan diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal ibadah yang membawa keberkahan.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp