Batas Waktu Bayar Hutang Puasa Ramadhan

By. Walid Iqbal Istiardi - 21 Apr 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Alhamdulillah, bulan Ramadhan sudah di depan mata. Sebentar lagi kita akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh. Bagi umat muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun lalu, wajib mengadha atau membayar utang puasanya sebelum Ramadhan tiba.
Hal itu sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 184. Allah SWT berfirman,

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
 

 

Baca Juga : Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadan ?



Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."



Penjelasan tentang ayat ini dijelaskan Yusuf Qardhawib dalam bukunya Mukjizat Puasa: Resep Ilahi Agar Sehat Ruhani-Jasmani. Menurutnya dalam ayat ini dijelaskan siapa pun yang memiliki utang puasa Ramadhan, baik karena uzur seperti sakit, bepergian, haid, nifas, dan berat melaksanakan puasa, juga perempuan hamil dan menyusui maka harus segera mengqadha puasa ketika uzurnya selesai.



Baca Juga : Manfaat Meminta Maaf bagi Kesehatan Mental




Puasa ganti yang harus dilakukan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan pada Ramadhan sebelumnya. Lantas kapan waktu mengqadha puasa Ramadhan?

Menqadha puasa Ramadhan atau membayar utang puasa Ramadhan dapat dilakukan segera setelah Ramadhan berakhir. Sebagian ulama berpendapat sebaiknya mengatakan qadha dilakukan sesegera mungkin, di bulan Syawal. Namun ada juga yang berpendapat dibolehkan untuk meng-qadha puasa kapanpun selama belum masuk Ramadhan berikutnya.

Soal bagaimana urutan membayar utang puasanya, sebagian ulama berpendapat qadha puasa lebih utama dilakukan dengan berurutan. Namun sebagian lainnya memperbolehkan mengqadha puasa dengan tidak berurutan.

Mengadha puasa diakhir juga tidak dianggap berdosa selama niatnya untuk mengqadha karena kewajiban mengadha puasa bersifat longgar. Seseorang bisa saja berpuasa sunnah yang lain sebelum mengqadha puasa Ramadhan. Pendapat ini shahir.

Hal itu berdasarkan ucapan Aisyah r.a., "Ketika itu saya memiliki utang puasa Ramadhan. Saya tidak sanggup untuk mengqadhanya kecuali pada bulan Syaban."

 

Baca Juga : Ada Tujuh Cara Meninggalkan Maksiat



Menurut Sheikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2, puasa qadha Ramadan dapat dilakukan kapan saja di luar hari-hari yang dilarang berpuasa seperti seperti dua hari raya, hari tasyrik, hari bernazar puasa, dan hari-hari di bulan Ramadhan. Namun diutamakan agar dilakukan sesegera mungkin.

 


Lantas kapan batas waktu membayar utang puasa Ramadhan?

Ada anjuran untuk menghindari akhir Syaban saat membayar utang puasa Ramadhan. Akhir Syaban 1445 H jatuh bertepatan pada 10-11 Maret 2024 (29-30 Syaban), sebagaimana dikutip dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.

Perlu juga diketahui, berpuasa saat ada keraguan tentang hilal awal Ramadhan hukumnya haram. Sehingga dianjurkan untuk tidak berpuasa di akhir bulan Syaban.

Bila pada hari ke-29 bulan Syaban, langit tertutup oleh awan sehingga hilal tidak dapat terlihat. Maka hari setelahnya disebut hari Syak, hari yang dilarang untuk berpuasa.

 

Baca Juga : Kisah Kocak Nu'aiman bin Ibnu Amr: Sahabat Nabi yang Bengal



Namun apabila Ramadhan sudah datang dan belum keburu mengganti puasa Ramadhan sebelumnya, maka pendapat ijma' tidak mengapa. Sepanjang keterlambatan tersebut memang disebabkan uzur.

Namun jika tanpa ada alasan tertentu, maka pendapat dari para sahabat ia harus memberi makan kepada fakir miskin setiap hari atau membayar fidyah.
 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp