Batemuritour.com- Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan sembilan imbauan penting yang harus menjadi perhatian utama bagi seluruh jemaah dan petugas haji Indonesia. Puncak Armuzna adalah fase paling krusial dalam rangkaian ibadah haji, dan pelaksanaannya menuntut kesiapan fisik, mental, serta kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Baca Juga : 5 Cara Meredam Emosi Saat Haji Agar Ibadah Tenang dan Hati Lebih Lapang
1. Larangan Keluar Tenda pada Siang Hari
Jemaah dilarang keluar dari tenda Arafah dan Mina pada pukul 10.00 sampai 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Suhu diperkirakan akan mencapai 50°C, sehingga aktivitas di luar tenda sangat berisiko bagi kesehatan. Upaya ini merupakan bagian dari perlindungan terhadap heatstroke dan dehidrasi yang bisa mengancam jiwa.
2. Ikuti Jadwal Pergerakan Resmi
Setiap jemaah harus mengikuti jadwal pergerakan yang telah ditentukan oleh syarikah atau penyelenggara resmi. Kepatuhan terhadap jadwal ini akan mencegah penumpukan massa, menghindari kepadatan, serta menjaga keamanan dan ketertiban selama perjalanan Armuzna.
3. Kurban Melalui Program Adahi
Penyembelihan hewan dam dan kurban hanya diperbolehkan melalui program resmi Adahi yang dikelola oleh Kerajaan Arab Saudi. Ini bertujuan memastikan kelayakan hewan, proses penyembelihan sesuai syariat, dan distribusi yang tertib.
4. Melontar Jumrah Sesuai Jadwal
Pelaksanaan melontar jumrah wajib dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh syarikah atau markaz layanan. Pengaturan waktu ini krusial untuk menghindari kepadatan dan menjaga keselamatan jemaah.
5. Wajib Membawa Kartu Nusuk
Baca Juga : 5 Tips Shalat bagi Jemaah Haji Difabel Agar Nyaman dan Khusyuk di Tanah Suci
Seluruh jemaah wajib membawa dan menjaga Kartu Nusuk sebagai identitas resmi yang terintegrasi dengan layanan haji. Kehilangan kartu ini dapat menyulitkan akses layanan dan mobilisasi.
6. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Pribadi
Penggunaan masker, payung, rajin mencuci tangan, memakai hand sanitizer, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga hidrasi menjadi imbauan penting. Langkah ini dapat mencegah penyakit menular dan gangguan kesehatan selama puncak ibadah.
7. Layanan Pengaduan 1966
Jika terdapat masalah terkait listrik, air, AC, atau fasilitas lainnya, jemaah dapat menghubungi call center pengaduan resmi di nomor 1966. Pelaporan cepat akan membantu mempercepat penanganan.
8. Petugas Kloter Harus Siaga
Setiap petugas kloter wajib berada di tenda bersama jemaah dan harus mudah dihubungi jika terjadi kondisi darurat. Kehadiran mereka menjadi ujung tombak pelayanan dan pengamanan selama puncak ibadah.
9. Menjadi Teladan Ketaatan dan Disiplin
Jemaah dan petugas diharapkan menjaga disiplin, mematuhi semua aturan, dan menjaga nama baik bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Sikap ini mencerminkan nilai luhur ibadah haji sebagai ajang pembentukan karakter dan kepribadian Muslim sejati.
Baca Juga : 5 Tips Adaptasi Budaya Saat Berhaji Agar Nyaman di Tanah Suci
Sembilan imbauan ini adalah bentuk tanggung jawab dan perhatian serius Pemerintah Arab Saudi demi kelancaran ibadah haji. Bagi jemaah dan petugas haji Indonesia, mentaati seluruh arahan ini bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk kesungguhan dalam menjaga keselamatan diri, kelancaran ibadah, dan kehormatan bangsa di Tanah Suci. Mari jadikan puncak Armuzna sebagai momentum ibadah yang khusyuk, tertib, dan berkesan.