Siapakah Yakjuj dan Makjuj Itu?

By. Siti Rahmawati - 20 Aug 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com-Dalam literatur sejarah Islam, ada dua bangsa yang dikenal sebagai bangsa ganas dan perusak. Bangsa ini dinamakan dengan Yakjuj dan Makjuj. Dalam Alquran, dua kata ini disebut sebanyak dua kali, yaitu dalam surah al-Kahfi ayat 94 dan surah al-Anbiya ayat 96.

 


Dalam surah al-Kahfi diterangkan, Yakjuj dan Makjuj adalah orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang bertempat tinggal di antara dua gunung.

 

Sehingga, ketika Raja Zulkarnain lewat di tempat itu, ada sebuah kaum yang memohon pertolongan kepadanya dari kebengisan Yakjuj dan Makjuj. Zulkarnain yang terkenal dengan tentaranya yang sangat kuat merasa tidak sanggup melawan dua bangsa perusak ini. Zulkarnain kemudian membuatkan sebuah tembok yang sangat tinggi sebagai penghalang serangan mereka.


 

Sedangkan, dalam surah al-Anbiya disebutkan, Yakjuj dan Makjuj akan segera turun dengan cepat dari tempat yang tinggi ketika tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan janji Allah SWT. Ini adalah suatu kepastian yang sudah dijanjikan. Karena, dalam Alquran secara tegas disebutkan janji Allah untuk membukakan tembok penghalang mereka yang pasti akan dibukakan.

 

Alquran tidak menerangkan siapa sebenarnya Yakjuj dan Makjuj, dari bangsa dan keturunan mana mereka. Alquran hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, yaitu kaum pembuat kerusakan di bumi. Kalau tembok penghalang sudah dibuka, mereka akan turun mengalir seperti mengalirnya air bah yang menerjang bak banjir. Namun, bila tembok penghalang tersebut masih kokoh, mereka tidak masuk dan tidak dapat membuat kerusakan.

 

Baca juga:

 

Terkait hal ini, para ulama tafsir banyak mentakwilkan soal dinding pembatas tersebut. Ahmad Mustafa al-Maragi dalam kitab tafsirnya menjelaskan, Yakjuj adalah Tatar dan Makjuj adalah Mongol. Mereka berasal dari satu bapak yang bernama Turk, bertempat tinggal di bagian utara Asia. Daerah mereka memanjang dari Tibet dan Cina sampai ke Laut Baku Utara di barat sampai Turkestan.

 

Menurut al-Maraghi, di berbagai zaman, bangsa-bangsa ini sering menyerang, membuat kerusakan di muka bumi, dan menghancurkan bangsa-bangsa lain. Di antara mereka terdapat bangsa-bangsa yang kejam, turun dari bukit-bukit di Asia Tengah dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Smith, Sumeria, dan Hun.

 

Mereka banyak menyerang negeri-negeri Cina dan Asia Barat. Salah satu pemimpin besarnya bernama Temujin yang dijuluki dengan nama Jengiz Khan (bahasa Mongol = Raja Alam, hidup pada 1167 sampai 1227), pada awal abad ketujuh H, ke-12 M.

 

Ia berikut tentaranya yang perkasa keluar jauh ke Asia Tengah. Ia menundukkan Cina Utara, kemudian pergi ke negeri-negeri Islam, lalu menundukkan Sultan Outbuddin bin Armilan, salah seorang raja Seljuk, yang menganut aliran Khawariz. Jengiz Khan melakukan kekejaman yang belum pernah ada sebelumnya di negeri ini.

 

Sementara, Imam Hanbali dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal menafsirkan hal berbeda. Seperti dikutip Ibnu Katsir, ia menyebutkan, Rasulullah SAW bersabda, "Nuh memiliki tiga orang anak, yaitu Sam, nenek moyang orang Arab, Ham, nenek moyang orang Sudan, dan Yafis nenek moyang orang Turk."

 

Baca juga : 

 

Menurut sebagian ulama, Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Yafits, putra Nuh ini. Demikian juga pendapat an-Nasafi, seorang ahli fiqih, usul fiqh, dan tafsir yang bermazhab Hanafi dan wafat 710 H/ 1310 M. Ia lebih merinci lagi bahwa Yakjuj berasal dari suku Turk, sedangkan Makjuj berasal dari suku Jail serta Dailam keturunan Yafits yang membuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak mati dan masing-masing memiliki seribu keturunan yang dilengkapi dengan senjata.

 

Ulama Indonesia, Buya Hamka, juga memberikan penafsiran tentang Yakjuj dan Makjuj ini. Menurut Buya Hamka, Yakjuj dan Makjuj adalah segala gerak yang telah dan hendak merusak dunia ini. Karena itu, baik diri, keluarga, maupun negara serta bangsa wajib membuat tirai besi sebagai benteng agar Yakjuj dan Makjuj tidak masuk.

 

Menurutnya, mungkin Yakjuj dan Makjuj dapat ditafsirkan sebagai pikiran jahat, maksud buruk, dan ideologi yang menyesatkan yang dianut sebagian manusia. Manusia yang menganutnya dengan kelicikan jahatnya bisa mempergunakan manusia sesamanya menjadi alat untuk merusak bumi. Sebab itu, pikiran yang baik, cita-cita yang mulia, dan ideologi yang sehat harus ditanamkan dengan teguh pada setiap diri, keluarga, dan negara serta bangsa untuk membentengi Yakjuj dan Makjuj ini.

 

Namun, pendapat yang paling kuat adalah mengatakan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah suatu kaum dari keturunan Adam AS. Seperti riwayat Abdu bin Hamid melalui sanad sahih, dari Abdullah bin Salam, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, (Yakjuj dan Makjuj) ini dari keturunan Adam. Di belakang mereka ada tiga umat. Tidaklah seorang dari mereka mati, melainkan meninggalkan lebih seribu keturunan." Imam al-Alusi menambahkan, Yakjuj dan Makjuj ini bangsa yang memiliki umur panjang.

 

Baca juga : 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp