5 Prosedur Pelaksanaan Umrah Wajib bagi Jemaah Haji

By. Miftahul Jannah - 19 May 2025

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Umrah wajib merupakan salah satu rangkaian penting dalam pelaksanaan ibadah haji, khususnya bagi jemaah haji Indonesia yang mengambil jenis haji Tamattu'. Pelaksanaan umrah wajib ini harus dilakukan dengan tertib, aman, dan sesuai panduan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan umrah wajib yang perlu diketahui oleh jemaah haji agar ibadah dapat berjalan dengan lancar dan sah secara syar'i.

 

Baca Juga : 7 Cara Merawat Kaki Selama Haji agar Tetap Sehat dan Kuat

 

1. Istirahat Setelah Tiba di Hotel

 

Setibanya di Makkah, jemaah haji terlebih dahulu menempati kamar hotel sesuai pembagian kloter. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam pelaksanaan Haji Wada’, jemaah dianjurkan untuk beristirahat secukupnya sebelum melaksanakan umrah wajib. Istirahat yang cukup sangat penting agar kondisi fisik jemaah tetap terjaga, terutama setelah menempuh perjalanan panjang dari Madinah atau Jeddah.

 

2. Koordinasi Waktu Pelaksanaan Umrah

 

Waktu atau jam pelaksanaan umrah wajib tidak dilakukan secara serentak tanpa koordinasi. Ketua kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mengatur jadwal keberangkatan setiap kelompok menuju Masjidil Haram. Penjadwalan ini bertujuan untuk menghindari kerumunan yang berlebihan, serta memastikan bahwa seluruh jemaah mendapatkan bimbingan dan pengawasan saat menjalankan ibadah umrah.

 

3. Transportasi ke Masjidil Haram

 

Kementerian Agama memfasilitasi jemaah haji dengan layanan bus shalawat yang beroperasi sesuai jadwal. Bus ini mengantar dan menjemput jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. Penggunaan bus shalawat sangat membantu jemaah, terutama yang memiliki keterbatasan mobilitas atau hotel yang berjarak cukup jauh dari area Masjidil Haram.

 

Baca Juga : 6 Etika Berteman dengan Jemaah Lain Saat Haji

 

4. Layanan Khusus untuk Lansia dan Disabilitas

 

Jemaah lansia, risiko tinggi (risti), atau penyandang disabilitas juga mendapat perhatian khusus. Mereka dapat menggunakan alat bantu seperti kursi roda dan didampingi oleh petugas atau keluarga selama perjalanan. Jika dirasa perlu, jemaah lansia juga diperbolehkan untuk menunda pelaksanaan umrah hingga kondisi fisik memungkinkan, dan dapat melaksanakannya setelah jemaah lain kembali ke hotel.

 

5. Jemaah yang Terpisah Hotel

 

Tidak semua jemaah tinggal di hotel yang sama. Bagi jemaah yang tempat tinggalnya terpisah dari rombongan asalnya, mereka tetap dapat melaksanakan umrah wajib dengan bergabung bersama kloter lain yang tinggal di hotel yang sama. Hal ini untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan bimbingan dan dapat menjalankan ibadah dengan tertib dan aman.

 

Baca Juga : 6 Tips Tidur Nyenyak di Pemondokan Saat Haji agar Tubuh Tetap Fit

 

Pelaksanaan umrah wajib menjadi bagian penting dalam perjalanan ibadah haji. Dengan memahami dan mengikuti prosedur pelaksanaannya, jemaah diharapkan dapat menjalankan ibadah secara maksimal dan memperoleh pahala yang sempurna. Koordinasi, istirahat cukup, dan mengikuti arahan petugas adalah kunci sukses dalam pelaksanaan umrah wajib. Semoga seluruh jemaah haji Indonesia diberikan kelancaran, kesehatan, dan mendapatkan predikat haji mabrur.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp