Batemuritour.com- Umrah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Namun, ada kalanya jamaah yang berniat melakukan umrah sunnah mengalami kendala hingga tidak bisa menyelesaikan ibadah umrahnya. Pertanyaannya, bolehkah membatalkan umrah sunnah? Jawabannya penting diketahui oleh setiap jamaah agar memahami tata cara dan konsekuensi pembatalan ihram umrah.
Baca Juga : 3 Langkah Penting Menjaga Kesehatan Saat Ibadah Haji
Setiap jamaah yang sudah berniat dan mengenakan pakaian ihram untuk umrah, secara syariat tidak diperbolehkan membatalkan umrah begitu saja. Ibadah umrah harus diselesaikan hingga tahalul (menghilangkan ihram dengan cara bercukur atau memotong rambut). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
"Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah." (QS. Al-Baqarah: 196)
Namun, dalam kondisi tertentu seperti sakit parah atau halangan yang tidak dapat dihindari, jamaah diperbolehkan membatalkan ihram dengan cara bercukur dan mengakhirkan umrah di tempat terhalangnya.
Jika jamaah terpaksa membatalkan ihram umrah, ada dua kemungkinan hukum yang berlaku:
1. Jika Niat Ihram Isytirath
Ihram isytirath adalah niat ihram yang diiringi dengan upaya membatalkan jika terjadi halangan. Dalam hal ini, jamaah tidak dikenakan dam (denda), sehingga mereka dapat langsung bertahalul tanpa harus berkurban atau berpuasa.
2. Jika Tidak Berniat Ihram Isytirath
Baca Juga : Wajib Tahu! Inilah 6 Hal yang Dilarang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk Jemaah Haji
Jika jamaah tidak berniat ihram isytirath dan membatalkan ihram, maka diwajibkan membayar dam berupa menyembelih seekor kambing sebagai denda. Apabila jamaah tidak mampu membayar dam dengan menyembelih, maka diwajibkan berpuasa selama 3 hari di tanah suci dan 7 hari di tanah air.
Bagi jamaah yang khawatir akan terjadi halangan sehingga tidak dapat menyelesaikan umrah, disarankan untuk berniat ihram umrah isytirath. Bacaan niat ihram isytirath adalah sebagai berikut:
بَلِيْكَ اللّهُمَّ عُمْرَةً فَإِنْ حَبَسَنِي حَابِسٌ فَمَحِلِّيْ حَيْثُ حَبَسَنِي
Artinya:
"Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk umrah. Tetapi jika aku terhalang oleh sesuatu, ya Allah, maka aku akan bertahalul di tempat aku terhalang."
Dengan niat ini, jamaah memiliki opsi membatalkan ihram dengan mudah jika memang terjadi halangan.
Baca Juga : 3 Pesan Penting di Balik Pakaian Kain Ihram
Pembatalan umrah sunnah memang tidak boleh sembarangan. Ibadah umrah yang sudah dimulai dengan ihram wajib diselesaikan hingga tahalul. Namun, dalam keadaan darurat seperti sakit atau halangan lainnya, jamaah dapat membatalkan ihram dengan konsekuensi yang berbeda berdasarkan niat ihram mereka. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan bagi jamaah yang hendak berumrah untuk berniat ihram isytirath agar dapat terhindar dari dam apabila terjadi halangan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pemahaman para jamaah umrah agar ibadahnya menjadi lancar dan diterima Allah SWT.