Batemuritour.com- Ibadah haji adalah momen puncak spiritual bagi umat Islam. Namun, bagi jemaah haji lanjut usia (lansia), menjalankan ibadah dengan tetap menjaga keselamatan dan kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Salah satu pertimbangan besar adalah soal tempat salat: apakah tetap ke Masjidil Haram atau cukup di kamar hotel? Berikut ini adalah empat alasan utama mengapa jemaah haji lansia sebaiknya salat di hotel daripada memaksakan diri ke Masjidil Haram.
Baca Juga : 5 Fikih Haji Wanita Tentang Datang Haid Saat Tiba di Makkah
Perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram bukanlah hal yang ringan, terutama bagi lansia. Jarak yang cukup jauh, kerumunan padat, serta iklim panas bisa menjadi tantangan besar. Banyak lansia juga memiliki kondisi kesehatan seperti jantung, diabetes, atau hipertensi yang bisa memburuk karena kelelahan.
Dalam kaidah fikih disebutkan, "Mencegah bahaya lebih utama daripada mengejar manfaat" (Dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih). Artinya, menjaga diri dari bahaya, termasuk gangguan kesehatan, lebih diutamakan daripada mengejar keutamaan salat di Masjidil Haram bila hal tersebut justru menimbulkan risiko.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa pahala salat di seluruh Tanah Haram Makkah, termasuk di hotel, sama seperti salat di dalam Masjidil Haram. Hal ini ditegaskan oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Al-Asybah wa an-Nazhair yang menyatakan:
"Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram tidak khusus di Masjidil Haram saja, tetapi meliputi seluruh Tanah Haram."
Dengan demikian, lansia yang salat di kamar hotel tetap mendapatkan pahala besar, selama lokasi hotel masih berada dalam batas wilayah Tanah Haram.
Baca Juga : 5 Kegiatan Jemaah Haji di Makkah Agar Ibadah Menjadi Maksimal
Kondisi fisik yang lemah dan suasana yang padat bisa membuat lansia sulit untuk khusyuk saat beribadah di Masjidil Haram. Di sisi lain, salat di kamar hotel memberikan kenyamanan, ketenangan, dan memungkinkan lansia untuk beribadah dengan penuh kekhusyukan, tanpa tergesa-gesa atau merasa kelelahan.
Salat yang dilakukan dengan tenang, sepenuh hati, dan sesuai kemampuan fisik justru lebih berkualitas dan sesuai dengan semangat ibadah dalam Islam.
Tata ruang Masjidil Haram sangat kompleks. Tidak jarang jemaah lansia tersesat, sulit mencari tempat duduk, jatuh karena berdesakan, atau bahkan tidak mampu kembali ke hotel sendiri. Risiko ini dapat menyebabkan kecemasan dan rasa khawatir yang mengganggu kekhusyukan dalam salat.
Dengan mempertimbangkan keselamatan, kenyamanan, dan kualitas ibadah, salat di hotel bukan hanya diperbolehkan, tapi justru bisa menjadi pilihan yang lebih utama bagi jemaah lansia.
Baca Juga : 5 Prosedur Pelaksanaan Umrah Wajib bagi Jemaah Haji
Ibadah haji bukan hanya tentang mengejar tempat, tapi juga bagaimana menjaga kondisi fisik dan mental agar tetap optimal dalam beribadah. Bagi jemaah lansia, salat di hotel dalam wilayah Tanah Haram adalah solusi bijak yang tidak mengurangi pahala, bahkan meningkatkan kekhusyukan serta menjaga keselamatan.